Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Universitas Riau
Laporan Praktikum Fisika Dasar II
Semester Genap 2012/2013
Percobaan 08 :
Induksi Elektromagnetik
Lukman Arifin
1207121229
Fakultas Teknik
Teknik Kimia kelas A
Universitas Riau
Pekanbaru
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan eksperimen dan menganalisis data,Anda
diharapkan untuk mampu :
- Mengenal dan mempraktekan kaidah tangan kanan untuk menentukan arah medan magnet pada sebuah kawat yang mengalirkan listrik
- Menjelaskan Hukum Faraday tentang induksi dan bagaimana sebuah tegangan dapat dihasilkan
- Mengenal Hukum Lenz dan Permeabilitas magnet
Landasan Teori
Induksi
elektromagnetik
Induksi elektromagnetik adalah
peristiwa timbulnya arus listrik akibat adanya perubahan fluks magnetic. Fluks
magnetic adalah banyaknya garis gaya magnet yang menembus suatu bidang.
GGL INDUKSI
Kemagnetan dan kelistrikan
merupakan dua gejala alam yang prosesnya dapat dibolak-balik. Ketika H.C.
Oersted membuktikan bahwa di sekitar kawat
berarus listrik terdapat medan magnet (artinya listrik
menimbulkan magnet), para ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara kelistrikan
dan kemagnetan. Tahun 1821 Michael Faraday membuktikan
bahwa perubahan medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik (artinya magnet
menimbulkan listrik) melalui eksperimen yang
sangat sederhana. Sebuah magnet yang digerakkan masuk
dan keluar pada kumparan dapat menghasilkan arus listrik pada
kumparan itu. Galvanometer merupakan alat yang dapat
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir. Ketika
sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan (seperti kegiatan
di atas), jarum galvanometer menyimpang ke kanan dan ke kiri. Bergeraknya jarum
galvanometer menunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar dan
masuk pada kumparan menimbulkan arus listrik. Arus listrik bisa
terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL (gaya gerak listrik). GGL yang terjadi di
ujung-ujung kumparan dinamakan GGL induksi. Arus listrik hanya timbul pada saat
magnet bergerak. Jika magnet diam di
dalam kumparan, di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik.
1. Penyebab Terjadinya GGL
Induksi
Ketika kutub
utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam
kumparan, jumlah garis gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam
kumparan bertambah banyak. Bertambahnya jumlah garis-
garis gaya
ini menimbulkan GGL induksi
pada ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang ditimbulkan menyebabkan
arus listrik mengalir menggerakkan jarum galvanometer.
Arah arus induksi dapat ditentukan dengan
cara memerhatikan arah medan magnet yang
ditimbulkannya. Pada saat magnet masuk, garis gaya dalam kumparan
bertambah. Akibatnya medan magnet hasil
arus induksi bersifat mengurangi garis gaya itu. Dengan demikian, ujung
kumparan itu merupakan kutub utara sehingga arah arus induksi
Ketika kutub
utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam
kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat di dalam
kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah garis-garis gaya ini juga menimbulkan
GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang
ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir dan menggerakkan jarum
galvanometer. Sama halnya ketika magnet batang masuk ke
kumparan. pada saat magnet keluar garis
gaya dalam kumparan berkurang. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat
menambah garis gaya
itu. Dengan demikian, ujung, kumparan itu merupakan kutub selatan, sehingga
arah arus induksi .Ketika kutub utara magnet batang diam di dalam kumparan,
jumlah garis-garis gaya magnet di dalam
kumparan tidak terjadi perubahan (tetap). Karena jumlah garis-garis
gaya tetap,
maka pada ujung-ujung kumparan tidak terjadi GGL induksi. Akibatnya, tidak
terjadi arus listrik dan jarum galvanometer tidak bergerak. Jadi, GGL induksi
dapat terjadi pada kedua ujung kumparan jika di dalam kumparan terjadi
perubahan jumlah garis-garis gaya
magnet (fluks magnetik). GGL yang timbul akibat adanya perubahan jumlah
garis-garis gaya
magnet dalam kumparan disebut GGL induksi.
Arus listrik yang ditimbulkan GGL induksi
disebut arus induksi. Peristiwa timbulnya GGL induksi dan
arus induksi akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut
induksi elektromagnetik.
Faktor yang Memengaruhi Besar GGL
Induksi Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat dilihat pada besar
kecilnya penyimpangan sudut
jarum galvanometer. Jika sudut penyimpangan
jarum galvanometer besar, GGL induksi dan arus induksi yang dihasilkan besar.
Tiga faktor yang memengaruhi GGL induksi, yaitu : a.
kecepatan gerakan magnet atau kecepatan
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet (fluks magnetik), b.
jumlah lilitan, c. medan
magnet
PENERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Pada induksi elektromagnetik terjadi perubahan
bentuk energi gerak menjadi energi listrik. Induksi elektromagnetik digunakan
pada pembangkit energi listrik. Pembangkit energi listrik yang menerapkan
induksi elektromagnetik adalah generator dan dinamo. Di dalam generator dan
dinamo terdapat kumparan dan magnet. Kumparan atau magnet
yang berputar menyebabkan terjadinya perubahan jumlah
garis-garis gaya
magnet dalam kumparan. Perubahan tersebut menyebabkan
terjadinya GGL induksi pada kumparan. Energi mekanik
yang diberikan generator dan dinamo diubah ke dalam
bentuk energi gerak rotasi. Hal itu menyebabkan GGL induksi
dihasilkan secara terus-menerus dengan pola yang
berulang secara periodik
1.
Generator
Generator dibedakan menjadi
dua, yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Baik
generator AC dan generator DC memutar kumparan di
dalam medan magnet tetap. Generator AC sering disebut
alternator. Arus listrik yang dihasilkan berupa arus
bolak-balik. Ciri generator AC menggunakan cincin
ganda. Generator arus DC, arus yang dihasilkan berupa arus searah. Ciri
generator DC menggunakan cincin belah
(komutator). Jadi, generator AC dapat diubah
menjadi generator DC dengan cara mengganti cincin ganda
dengan sebuah komutator. Sebuah generator AC kumparan
berputar di antara kutub- kutub yang
tak sejenis dari dua magnet yang
saling berhadapan. Kedua kutub magnet akan
menimbulkan medan magnet. Kedua ujung kumparan
dihubungkan dengan sikat karbon yang terdapat
pada setiap cincin. Kumparan merupakan
bagian generator yang berputar (bergerak) disebut
rotor. Magnet tetap merupakan bagian generator
yang tidak bergerak disebut
stator. Bagaimanakah generator bekerja? Ketika kumparan sejajar
dengan arah medan magnet (membentuk sudut 0 derajat),
belum terjadi arus listrik dan tidak
terjadi GGL induksi . Pada saat kumparan berputar
perlahan-lahan, arus dan GGL beranjak naik
sampai kumparan membentuk sudut 90 derajat. Saat itu posisi kumparan
tegak lurus dengan arah medan magnet. Pada kedudukan ini kuat arus dan GGL
induksi menunjukkan nilai maksimum. Selanjutnya, putaran kumparan terus
berputar, arus dan GGL makin berkurang. Ketika kumparan mem bentuk sudut 180
derajat kedudukan kumparan sejajar dengan arah medan, maka GGL dan arus menjadi
nol.
Putaran kumparan berikutnya arus dan tegangan
mulai naik lagi dengan arah yang berlawanan.
Pada saat membentuk sudut 270 derajat, terjadi lagi kumparan
berarus tegak lurus dengan arah medan
magnet. Pada kedudukan kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai
maksimum lagi, namun arahnya berbeda.
Putaran kumparan selanjutnya, arus dan tegangan
turun perlahanlahan hingga mencapai nol dan
kumparan kembali ke posisi semula hingga
memb entuk sudut 360 derajat.
2.
Dinamo
Dinamo dibedakan menjadi dua
yaitu, dinamo arus searah (DC) dan dinamo arus bolak-balik (AC). Prinsip kerja
dinamo sama dengan generator yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau
memutar magnet di dalam kumparan. Bagian dinamo yang berputar disebut rotor.
Bagian dinamo yang tidak bergerak disebut stator. Perbedaan antara dinamo DC
dengan dinamo AC terletak pada cincin yang digunakan. Pada dinamo arus searah
menggunakan satu cincin yang dibelah menjadi dua yang disebut cincin belah
(komutator). Cincin ini memungkinkan arus listrik yang dihasilkan pada
rangkaian luar Dinamo berupa arus searah walaupun di dalam dinamo sendiri
menghasilkan arus bolak-balik. Adapun, pada dinamo arus bolak-balik menggunakan
cincin ganda (dua cincin). Alat pembangkit listrik arus bolak balik yang paling
sederhana adalah dinamo sepeda. Tenaga yang digunakan untuk memutar rotor
adalah roda sepeda. Jika roda berputar, kumparan atau magnet ikut berputar.
Akibatnya, timbul GGL induksi pada ujung-ujung kumparan dan arus listrik
mengalir. Makin cepat gerakan roda sepeda, makin cepat magnet atau kumparan
berputar. Makin besar pula GGL induksi dan arus listrik yang dihasilkan.
Jika dihubungkan dengan lampu, nyala lampu makin terang. GGL induksi pada
dinamo dapat diperbesar dengan cara putaran roda dipercepat, menggunakan magnet
yang kuat (besar), jumlah lilitan diperbanyak, dan menggunakan inti besi lunak
di dalam kumparan.
C. TRANSFORMATOR
Di rumah mungkin kamu pernah dihadapkan persoalan
tegangan listrik, ketika kamu akan menghidupkan radio yang memerlukan tegangan
6 V atau 12 V. Padahal tegangan listrik yang disediakan PLN 220 V. Bahkan
generator pembangkit listrik menghasilkan tegangan listrik yang sangat tinggi
mencapai hingga puluhan ribu volt. Kenyataannya sampai di rumah tegangan
listrik tinggal 220 V. Bagaimanakah cara mengubah tegangan listrik? Alat yang
digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC disebut transformator
(trafo). Trafo memiliki dua terminal, yaitu terminal input dan terminal output.
Terminal input terdapat pada kumparan primer. Terminal output terdapat pada
kumparan sekunder. Tegangan listrik yang akan diubah dihubungkan dengan
terminal input. Adapun, hasil pengubahan tegangan diperoleh pada terminal
output. Prinsip kerja transformator menerapkan peristiwa induksi
elektromagnetik. Jika pada kumparan primer dialiri arus AC, inti besi yang
dililiti kumparan akan menjadi magnet (elektromagnet). Karena arus AC, pada elektromagnet
selalu terjadi perubahan garis gaya
magnet. Perubahan garis gaya
tersebut akan bergeser ke kumparan sekunder. Dengan demikian, pada kumparan
sekunder juga terjadi perubahan garis gaya
magnet. Hal itulah yang menimbulkan GGL induksi pada kumparan sekunder. Adapun,
arus induksi yang dihasilkan adalah arus AC yang besarnya sesuai dengan jumlah
lilitan sekunder.
Bagian utama transformator ada tiga, yaitu inti
besi yang berlapis-lapis, kumparan primer, dan kumparan sekunder. Kumparan
primer yang dihubungkan dengan PLN sebagai tegangan masukan (input) yang akan
dinaikkan atau diturunkan. Kumparan sekunder dihubungkan dengan beban sebagai
tegangan keluaran (output).
1. Macam-Macam Transformator
Apabila tegangan terminal output lebih besar daripada
tegangan yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penaik tegangan.
Sebaliknya apabila tegangan terminal output lebih kecil daripada tegangan yang
diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penurun tegangan. Dengan
demikian, transformator (trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan
trafo step down.
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
a. jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder,
b. tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,
c. kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
a. jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder,
b. tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,
c. kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.
Trafo step down
adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC. Trafo
ini memiliki ciri-ciri:
a. jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder,
a. jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder,
b. tegangan primer lebih besar daripada tegangan
sekunder,
c. kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.
c. kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.
2. Transformator Ideal
Besar
tegangan dan kuat arus pada trafo bergantung banyaknya lilitan. Besar tegangan
sebanding dengan jumlah lilitan. Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang
dihasilkan makin besar. Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan sekunder.
Trafo
dikatakan ideal jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika
jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama dengan jumlah energi yang
keluar pada kumparan sekunder.
Alat alat yang digunakan
- sebuah kumparan silinder/solenoid
- power supply DC yang rendah tegangannya atau baterai kering
- kompas
- saklar
- galvanometer
- sebuah magnet batang
- 3 lembar kertas putih
- Kabel kabel penghubung
Analisis Data
A.
Penyimpangan
Galvanometer
1.Arah simpangan
jarum relative terhadap kutub positif baterai/power supply Kiri
2. Arah simpangan
setelah kutub baterai diganti ke kanan
b.
Arus induksi
Simpangan Maksimum ( Pembacaan skala)
|
Arah arus
|
|
Gerak Magnet kearah koil
|
||
Kecepatan 1
|
5
|
kiri
|
Kecepatan 2 ( lebih cepat)
|
12
|
Kiri
|
Gerak Magnet menjauhi koil
|
||
Kecepatan 1
|
5
|
Kanan
|
Kecepatan 2 ( lebih cepat)
|
10
|
Kanan
|
Kesimpulan
: jika magnet mendekati kea rah koil, maka arah arus ke kiri,begitu sebaliknya.
Dan kecepatan yang biasa memiliki simpangan yang lebih kecil daripada kecepatan
yang lebih cepat
Analisa dan
Pertanyaan
Percobaan
08 :
1. Misalkan sebuah
magnet batang dijatuhkan melalui lilitan kawat yang mendatar yang dihubungkan
ke sebuah galvanometer,jelaskan arah simpangan jarum ketika magnet memasuki
lilitan/loop tersebut. Begitu juga arahnya ketika berada ditengah loop dan
ketika sudah keluar dari lilitan tersebut.
Jawab
:
Jika
magnet memasuki lilitan/loop arah simpangan jarumnya ke kiri,sedangkan ketika
magnet berada ditengah loop maka arah simpangan jarumnya kembali kebentuk
semula(0), dan jika magnet keluar dari lilitan maka arah simpangan jarumnya kekanan.
2. Kenapa tubuh
anda dianggap sebagai hambatan yang besar ?
Jawab
:
Karena
pada dasarnya tubuh manusia merupakan penghantar yang baik. Hal ini disebabkan
sebagian besar tubuh manusia merupakan cairan,dalam sel sel tubuh manusia
sebenarnya juga terdapat tegangan yang sangat kecil yang berasal dari ion ion
yang terdapat dalam tubuh.
Kesimpulan
1. Induksi
elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya arus listrik akibat adanya perubahan
fluks magnetic
2. Besarnya GGL
induksi dipengaruhi oleh :
a. Kecepatan
gerakan batang magnet
b. Jumlah lilitan
pada kumparan
3. Arah arus
induksi ini sedemikian rupa sehingga menghasilkan medan magnet yang menentang
medan magnet,penyebab terjadinya arus induksi tersebut dikenal dengan nama
hokum Lenz
4. Jika magnet
dimasukan kedalam kumparan maka arah simpangannya bergerak kearah kiri, dan
sebaliknya.
Daftar Pustaka
Subagya,Hari.2007.
Sains Fisika 3. Jakarta : Bumi Aksara
Karengan,Marten.2007.Fisika
SMA 3 . Cimahi : Erlangga
Wikipedia.com/induksi
magnetic
induksi-elektromagnetik
pnrapan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar