Laboratorium Fisika Dasar Jurusan
Fisika FMIPA UNRI 2012-2013
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Riau
Laporan Praktikum Fisika Dasar II
Semester Genap 2012/2013
Percobaan P07
Hukum Joule
Lukman Arifin
1207121229
Teknik / Teknik Kimia A
·
Tujuan :
Setelah
melakukan percobaan ini,diharapkan anda mampu :
1.
Menjelaskan apa
yang disebut panas joule
2.
Menjelaskan
factor factor yang mempengaruhi panas joule
3.
Menjelaskan
bagaimana panas joule dapat diukur secara eksperimen
·
Alat alat yang diperlukan :
1.
Calorimeter
dengan pemanas atau kawat
2.
Power supply 12
v
3.
Stoipwatch
4.
Ampermeter
5.
Voltmeter
6.
Rheostat
7.
Kabel Penghubung
8.
Thermometer
9.
Timbangan
10. Es jika diperlukan
·
Landasan Teori
Energi
listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu resistor dinyatakan dengan
persamaan : W = vit
Dimana W = energi listrik ( joule )
v = Tegangan listrik ( volt )
i
= Arus listrik ( Volt )
t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )
Jumlah kalor
yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :
Q= mc(Tf-Ti)
Dimana Q = Jumlah kalor yang diperlukan (
kalori )
m
= massa zat ( gram )
c
= kalor jenis zat ( kal/gr0C)
ta
= suhu akhir zat (0C)
t = suhu mula-mula (0C)
Dalam
percobaan ini eneri listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dan
kalorimeter. Berdasarkan azas Black bahwa kalor yang dilepas sama dengan kalor
yang diterima, maka energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam
kalorimeter dankalorimeter itu sendiri, sehingga akan terjadi perubahan panas
pada air dan kalorimeter.
Adapun
besarnya nilai kesetaraan kalor listrik dapat dinyatakan dengan
persamaan :
y = energi : panas kalor
Dimana v = Tegangan listrik ( volt )
i = Arus
listrik ( Volt )
t
= waktu / lama aliran listrik ( sekon )
mk
= massa kalorimeter kosong dan pengaduk ( gram )
ck
= kalor jenis kalorimeter ( kal/gr0C)
ma =
massa air dalam kalorimeter ( gram )
ca
= kalor jenis air ( kal/gr0C)
ta = suhu akhir zat (0C)
t = suhu mula-mula (0C)
Arus listrik adalah aliran
partikel-partikel listrik bermuatan positif didalam suatu pengantar atau arus
listrik adalah gerakan atau aliran muatan listrik. Pergerakan muatan ini
terjadi pada bahan yang disebut konduktor. Konduktor bisa berupa logam , gas,
atau larutan, sedangkan pembawa muatan sendiri tergantung pada jenis konduktor
yaitu pada:
-
Logam, pembawa muatannya adalah
electron-elektron
-
gas, pembawa
muatannya adalah ion positif dan electron
-
larutan,
pembawa muatannya adalah ion positif dan ion negatif
Untuk mengukur suatu benda secara
tepat haruslah mempergunakan suatu alatyang
mempunyai sifat fisis yang dapat diukur, karena terjadi suatu perubahan
yangdapat diukur dengan berubahnya temparatur benda tersebut. Alat untuk
mengukur temperature disebut thermometer, yang bekerja atas perubahan fisis
yang bersamaan dengan perubahan temperatur, yaitu perubahan volume zat
air,perybahan tahanan listrik dari suatukawat penghantar, perubahan warna
filament lampu pijar. Perubahan-perubahan ini semua bersamaan dan berbanding
dengan temperatur yang dapat diukur. Satu kalori didefenisikan sebagai
banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan satu gram air sehingga suhunya
naik satu derajat celcius.
Satu kalori didefenisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan
untuk memanaskan satu gram air sehingga suhunya naik satu derajat
celcius.
1 kalori = 4,2 Joule atau 1 Joule =
0,24 kalori
Karena kalor adalah bentuk energi, maka
satuan SI untuk kalor sama seperti energi,
yaitu Joule.
1.
Kalor
berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Pada sebuah
benda yang mempunyai suhu yang tidak sama untuk seluruh bagian-bagiannya akan
terjadi perpindahan kalor dari bagian yang bersuhu lebih tinggi ke bagian benda yang bersuhu
lebih rendah. Demikian juga bila sebuah bendabersuhu lebih tinggi dari suhu
lingkungannya. Benda tersebut akan memancarkan energi sampai suhu benda sama
dengan suhu lingkungannya. Bila suhu sudah samaakan
terjadi keseimbangan atau tidak ada lagi perpindahan kalor atau energi.
2.
Kalor jenis.
Suatu zat yang
menerima kalor, selain mengalami pemuaian atau perubahanwujud, pada zat
tersebut juga terjadi kenaikan suhu. Ketika kita memanaskan air didalam
ketel, makin besar nyala api berarti makin besar kalor yang diberikan padaair, dan menghasilkan kenaikan suhu air yang lebih besar
daripada kenaikan suhu air sebelumnya.
Jika kalor yang sama diberikan pada ketel yang berisi lebih sedikit air,kenaikan
suhu air lebih cepat kenaikan suhu air sebelumnya. Akibatnya, untuk selangwaktu pemanasan yang sama akan dicapai suhu air
yang lebih tinggi daripadasebelumnya.Besarnya
kenaikan suhu dari zat tersebut dapat dituliskan dalam persamaanberikut:
Joule juga
merumuskan juga perbandingan jumlah satuan usaha denganjumlah satuan panas yang dihasilkan selalu sama, sehingga:
W
= Q
V
. I . t = Q
Dengan :
c = kalor jenis (kal/g)
atau (J/Kg.K)
Q = kalor ( kalor atau Jou le)
m = massa benda ( gram atau Kg)
T = perubahan suhu ()
Jadi, ∆t adalah perubahan suhu dari suatu zat yang menerima kalor sebesar Q.
Kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan
olehsuatu zat untuk menaikan suhu 1 Kg zat itu sebesar 1.
3. Kapasitas kalor.
Kapasitas kalor
adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya kalor yangdiperlukan oleh suatu benda untuk menaikkan suhu benda
sebesar 1.
Apabila kapasitas kalor (C) yang
dihubungkan dengan kalor jenis (c) maka akandidapat
persamaan berikut:
C =
mc
4. Kalorimeter.
Kalorimeter
adalah suatu alat untuk memperlihatkan besarnya kalor jenis suatu zat. Kalorimeter ini bekerja baerdasarkan Asas Black. Asas
black berbunyi: “Basarnyakalor yang
dilepaskan oleh sebuah benda yang suhunya lebih tinggi akan samadengan
kalor yang diterima oleh benda yang bersuhu lebih rendah”
A.
Kalorimeter
elektrik.
Kalorimeterini
digunakan untuk mengukur kalor jenis zat cair. Prinsip kerja kalorimeter elektrik adalah sebagai berikut: “Sejumlah massa
zat cair contoh (m kg) dimasukkan dalam bejana tembaga
yang kapasitas kalornya diketahui (JK -1)”.
Kemudian zat cair tersebut dipanaskan selama
selang waktu t sekon secara elektrik oleh pemanas listrik yang memiliki elemen pemanas yang beda potensialnya
V volt dan dilalui arus listrik dengan kuat arus I Ampere.
Kenaikan suhu (∆T )
selama selang waktu t diukur dengan termometer. Energi listrik yang diberikan kepada zat cair
dalam selang waktu t adalah
V.I.t(Joule). Jika dianggap tidak ada kalor yang hilang maka energi kalor yang
diserapoleh kalorimeter dan zat cair adalah
( C ∆T + mc∆T ) = ( mc + C )∆
T. Sesuai kekalan energi
Vit = (mc + C
) ∆T
B. Kalorimeter
Bom.
Digunakan
khusus untuk menentukan kandungan energi dalam makanan dan lemak. Makanan yang
akan ditentukan kandungan energinya diletakkan dalamcangkir platina. Contoh: makanan kemudian dibakar secara
elektrik. Kalor yang diserap oleh bejana
dalam cangkir, dan air diukur secara cermat. Sebagai contoh, 10gram kue
melepaskan 159 kJ ketika dibakar dalam kalorimeter bom. Ini berarti bahwakandungan energi 100 gram kue tersebut adalah 1590
Kj, yang setara dengan 380Kalori.
m = massa zat (gr)
Arus LiStrik
Jumlah muatan arus listrik baik
positif maupun negative yang mengalir melaluipenampang sebuah penghantar
persatuan waktu disebut dengan kuat arus listrik.
Q= i t
Dengan :
Q = muatan listrik (couloum)
t = waktu (detik)
I = kuat arus listrik (Ampere)
Energi Dan Daya Listrik
Hambatan (R) yang dialiri arus listrik
(I) akan menimbulkan beda tengangan
V antar ujung-ujung berarti daya listriknya: P = V.I Karena V = I .
R maka daya listriknya dapat dirumuskan menjadi : P = ( I.R ) I = I2.
Dengan: P = Daya listrik ( watt )
Bila arus listrik mengalir selama t detik energi listrik
yang terpakai ialah: W = I2 R.t Dengan: t = Waktu ( dt )
Sedangkan bunyi hukum joule: “
Pembentukan panas persatuan waktu berbandinglangsung dengan kuadrat arus”.
Hukum joule
menuliskan bagaimana tenaga diubah kedalam tenaga termal,yang didalam suatu penghantar merupakan
suatu proses yang tidak dapat dibalik (
hanya berlangsung satu arah ).
Dalam percobaannya, Joule mengunakan
air didalam sebuah selinder yangdiaduk dengan suhu yang berputar. Beberapa lama
kemudian suhu air akan naik, inidisebabkan
karena suhu bergesekan dengan air. Menurut Joule gerakan elktro dalam suatu
penghantar dapat digambarkan sebagai serangkai percepatan yang masing-masing
terakhir karena tumbukan dengan salah satu pastikel yang tetap dalam
suatu pengahantar, elktero itu akan mendapatkan tenaga kinetik pada setiap
tumbukan dant enaga itu berubah menjadi panas.
Joule juga
merumuskan juga perbandingan jumlah satuan usaha denganjumlah satuan panas yang dihasilkan selalu sama, sehingga:
W = Q
V . I . t
= Q
Dan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q = V.I.t, dimana : Q = panas yang
ditimbulkan arus listrik (Joule atau kalori)
Keterangan:
V = tegangan listrik (volt).
I = arus listrik (A).
T = waktu (sekon).
Menurut hukum
termodinamikon I dikatakan bahwa : jika kalor diubahmenjadi bentuk energi lain atau jika
bentuk energi lain diubah menjadi kalori, makaenergi sebelumnya selalu konstan.
Karena kalor adalah suatu bentuk energi, makausaha
selalu dapat diubah menjadi panas atau sebaliknya.
·
Tabel Data 7.1
Tujuan : menentukan ekuivalen mekanik dari panas
Massa
Bahan Panas Jenis
Tabung Kalorimeter 55,5
gr alumunium 0,22
Koil Pemanas 2,7
gr Tembaga 0,093
Tabung dan air 246,6
gr
Air 190,5
gr
Suhu Mula mula = 70C
Waktu
( menit)
|
Tegangan
( v)
|
Arus
( A)
|
Temperature
|
1
|
2
|
9,95
x 10-3
|
12
|
2
|
1,9
|
10,65
x 10-3
|
15
|
3
|
1,92
|
10,68
x 10-3
|
17
|
4
|
5,6
|
10,71
x 10-3
|
20
|
Tegangan Rata rata :
2,855
Arus rata rata : 10,49 x 10-3
Energy yang digunakan : W= IVt
= (10,49 x 10-3 )(2,855)(4)
=
0,1197
Panas yang diperoleh : Q=(Mair.Cair + Mkal+peng.C + Mkoil .
Ckoil)(Tf-Ti)
=[(190,5 x 10-3 . 1) + (55,5 x 10-3 . 0,22) + ( 2,7 x
10-3 . 0.093)](20-7)
= 2,63
Persentase Kesalahan : [ (
Q-W) : W ] x 100 %
[ ( 2,63-0,1997) : 0,1997] x 100 % = 12,16 %
·
Kesimpulan
:
1. Energi
listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu resistor dinyatakan dengan
persamaan : W= vit
2. Jumlah
kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan : Q = mc(Tf-Ti)
3. besarnya
nilai kesetaraan kalor listrik dapat dinyatakan dengan perbandingan energi per kalor
4. bunyi hukum
joule: “ Pembentukan panas persatuan waktu berbandinglangsung dengan kuadrat arus”.
5. Joule juga merumuskan juga perbandingan
jumlah satuan usaha denganjumlah
satuan panas yang dihasilkan selalu sama, sehingga:
W = Q
V . I . t
= Q
6. Panas joule dapat di ukur
menggunakan calorimeter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar