“BIDADARI TAK BERSAYAP”
Mentari diufuk senja begitu indah dengan
bias bias cahaya yang bermain di taman langit nan megah. Alunan desir ombak menyapu
putihnya pasir dipantai dan gerakan angin yang berbisik ke telinga membuat
suasana menjadi semakin romansa. Alunan nada nada dari gerombolan burung yang
begitu merdu membuat aku melupakan sejenak masalah yang sedang menerpa dalam
hatiku. Kududuk menatapi indahnya pesona senja yang maha kuasa ciptakan untuk
para insan manusia. Mentari yang bersiap siap menuju kesinggahsananya untuk
beristirahat setelah seharian memberikan cahaya yang memberikan sejuta manfaat.
Kuterdiam sejenak memikirkan bagaimana aku harus memutuskan suatu keputusan
yang benar benar terbaik untuk semua orang. Pikiranku kacau,ingin rasanya aku
berlari dari dunia nyata dan berlari menuju dimensi lain yang bisa menenangkan
pikiran. Tapi,apakah ada dunia yang isinya tidak ada masalah ? tidak perlu
memilih satu diantara banyak pilihan yang membingungkan? aku takut tidak bisa
mengambil keputusan yang terbaik . Arghhhh membingungkan !
Lamunanku buyar saat tangan indah bidadari
tak bersayap memegang pundakku dan tersenyum padaku. Senyuman itu yang membuat
aku melupakan masa lalu yang masih terngiang di pikiranku. Dia adalah bidadari
tak bersayap yang selalu ada menemaniku disaat aku senang maupun sedih dan
disaat aku terkurung dalam kegundahan hati yang tiada henti. Tetapi sekarang
hatiku digoyahkan oleh kehadiran masa laluku. Masa lalu yang tak ingin aku
ingat! masa lalu yang begitu indah dan menyakitkan! Masa lalu yang tak bisa
dihandalkan! Masa lalu arghhhh sulit untuk diungkapkan!
Cobaan apa lagi ini ya Allah? Apakah
engkau menguji kesetiaanku? Apakah engkau telah menuliskan takdir ini dicatatan
kehidupanku? Tolong bantu aku untuk bisa memilih diantara pilihan yang membuat
otakku berkontraksi secara extra. Rasa ini sudah cukup lama terkubur bersama
kepergiaannya sejak itu. Tapi aku tak bisa membohongi hati ini, dia yang pernah
aku cinta datang kembali dikehidupan ku lagi. Kehidupanku yang telah bersama bidadari
tak bersayap yang mewarnai kehidupanku dengan sejuta cinta. Mengapa dia datang
lagi? Mengapa ya masa laluku? Apakah dia telah sadar akan besarnya cintaku dulu
kedia? Arghhh semuanya bullshit tapi aku tak bisa bohongi perasaan ini, ga bisa
sungguh ga bisa.
Mengapa dia harus hadir kembali
dikehidupanku? Mengapa? Aku sudah cukup bahagia dengan kehidupanku ini. Jangan
hipnotis aku dengan majas majas cintamu yang dulu. Sudah cukup semua yang kau
ukir didalam hatiku. Aku tak ingin rasa ini bangkit kembali setelah sekian lagi
terkubur dalam seribu harapan menunggu dirimu. Harapan yang selalu aku bangga
banggakan, harapan yang selalu aku gantungkan setinggi tingginya, harapan yang
kupikir akan terjadi, tetapi harapan ya tinggal harapan saat tiada kabar darimu
dulu. Sudah cukup kau berikan aku dongeng dongeng klasik tentang cinta. Sudah
cukup kau berikan aku alunan alunan syair cinta yang begitu enak didengar.
Sudah cukup! Aku tak ingin rasa ini bangkit lagi! Aku sudah memiliki bidadari
tak bersayap yang selalu menemaniku sejak engkau patahkan harapan demi harapan
tentang kita.
Tetapi hatiku kacau, hatiku galau,
hatiku bimbang, mungkinkah rasa itu masih ada? Apakah aku belum bisa
melupakanmu seutuhnya? Apakah aku masih menyimpan harapan yang dulu aku buang
jauh? Akankah aku terhipnotis kembali oleh majas cintamu? Sumpah aku bingung.
Aku tidak bisa berpikir secara jernih. Aku harus menatap masa depan cintaku
dengan seribu cita rasa dengan bidadari tak bersayapku. Yang telah mengobati
patahnya harapanku akan cinta, yang telah menyusun kembali majas majas cintaku
yang telah berantakan, yang telah merapikan setiap puing puing hatiku yang
telah roboh, yang telah membangun kembali harapan yang pernah rusak oleh
atmosfir keegoanmu, yang telah memurnikan lagi hatiku dari reaksi reaksi
pencemaran cintamu, semuanya telah dilakukan oleh bidadari tak bersayapku.
Semua terlalu kontradiktif dengan
realita. Terlalu melawan logika. Dulu memang aku sangat mencintaimu tapi
sekarang situasinya sudah beda. Aku telah ada yang memiliki, wanita yang
kupanggil bidadari tak bersayap yang telah menggantikan posisimu yang dulu
telah pergi begitu saja. Disaat aku terjatuh ke dalam kemunafikan hati, wanita
tersebutlah yang dengan rela mengenggam tanganku dan menyemangatiku disaat aku
terjatuh karena ketidakpedulianmu.
Aku seakan terjerat didalam masa laluku
yang indah dan menyakitkan, terpenjara dalam dongeng dongeng klasik diantara
kita, terpaku pada keindahan masa lalu yang menyakitkan dan membeku dalam
ketidakpastian. Semua tergambar dalam pikiranku kini, teringat akan kenangan
indah yang telah kita lalui bersama. Aku terbius dengan ke eleganan masa lalu
kita, aku terpukau dengan dirimu yang dulu aku cinta. Tapi aku harus sadar dari
semua ini, aku tak boleh membiarkan masa lalu menguasaiku. Harus menatap masa
depan bersama bidadari tak bersayapku,
jangan sampai dikalahkan dengan masa lalu yang abstrak bagiku.
Aku harus memilih diantara mereka. Memilih
yang mana terbaik untuk diriku. Keputusan yang sukar bagiku. Ada dua wanita
yang pernah mengisi hari hariku dengan seribu cita rasa yang berbeda diantara
mereka. Apakah aku harus memilih masa lalu ku yang sudah lama ku kenal? Atau
aku memilih masa kini yang baru aku kenal?
Termenung dalam gelapnya malam tanpa
ditemani sinar rembulan. malam ini sungguh sangat berbeda dari malam malam
sebelumnya. Suasana malam ini sangat mencekam dengan kegalauan dan keresahan
hati ini. Bidadari tak bersayap seakan mengerti dengan kondisi aku saat ini. Diam
seribu bahasa dalam renungan problematika hati. Tanpa deringan nada Hp, tanpa
alunan music yang tak pernah terhenti sebelumnya, seakan-akan berada dalam
dimensi lain. Dimensi yang diciptakan oleh alam sadarku sendiri. Adrenalinku
lumpuh untuk merobohkan dimensi ini. Dimensi yang membuat pikiranku bekerja
keras untuk memilih teori cinta yang benar benar betul dan tak salah. Semua
karena masa lalu ku yang muncul secara tiba tiba membuat perubahan yang besar
dikehidupanku. Membuat aku susah untuk berdiri dialam nyata,susah menentukan
variable cinta yang begitu membingungkan. Otakku berpacu dalam memutar ulang
rekaman rekaman masa lalu dan membandingkan dengan masa kini bersama sang bidadari
tak bersayap. Syaraf syaraf otakku berkontraksi dengan kegalauan hati ini. Otak
ku seakan berhenti berpikir, macet dalam ketidakpastian hati.
Sudah lama otakku berkontraksi dalam
mendalami kasus kegalauan hati ini,akhirnya kasus cinta ini terpecahkan dengan
sedikit senyum kecut. Kuharap keputusan ini menjadi keputusan yang terbaik
untuk diriku dan dirinya. Aku tak ingin ada yang terluka dalam keputusan ini.
Jangan ada penyesalan yang menghantui kala keputusan ini terjadi. Aku ingin
mengakhiri kegalauan hati ini dengan kejutan yang luar biasa untuk kedua belah
pihak.
Aku sadar kehadiran dirimu yang telah
lama meninggalkanku membuat suatu yang beda dalam kehidupanku, serasa ada yang
kembali setelah dirimu ada. Tapi aku harus berpegang pada logika cintaku.
Logika yang tidak bisa aku tentang! Logika yang membuat aku bertahan selama ini.
Logika bahwa ada bidadari tak bersayap dikehidupanku yang tak mungkin aku
lepaskan dalam hidupku. bidadari yang begitu anggun dengan balutan penuh cinta
dan dikelilingi dengan keindahan cinta yang tiada duanya. Andai saja aku masih
sendiri mungkin aku masih bisa mempertimbangkan dirimu untuk menguasai dan
bertahta didalam hatiku. Mendalami hati seperti dulu kala, yang sudah terselami
oleh indahnya kesenangan akan cinta. Tapi engkau datang disaat yang tidak
tepat,disaat hati ini ada yang mengisi. Disaat aku telah mendapatkan apa itu
cinta. Cinta yang membuat aku bahagia, cinta yang membuat hari hariku penuh
makna.
Dan inilah akhir semua cerita tentang
masa laluku yang datang kembali di kehidupanku, masa lalu yang dulu pernah
membuat hidupku penuh makna. Membuat aku susah untuk melupakan masa lalu yang
begitu indah dan menyakitkan. Dan aku harus tegas tentang perasaan
hatiku,jangan sampai terkurung didalam dimensi masa lalu. Aku tak ingin rasa
ini tumbuh bersemi dan aku terpenjara dalam kenostalgiaan masa lalu yang akan
membunuh indahnya masa depan. Aku hanya ingin setia pada bidadari tak
bersayapku. Dia lah cinta sejatiku yang memberi warna yang berbeda saat aku
dilanda kegalauan hati. Dia yang selalu perhatian pada setiap problematika
kehidupanku.
Aku memilih setia terhadap bidadari tak
bersayapku. Aku tak ingin terpenjara oleh kenangan masa lalu yang terlalu
kontradiktif dengan logikaku. Tak mau jika engkau hadir menghancurkan harapan
yang telah kami rajut kembali dalam masa masa indah bersama nya. maaf aku tak
bisa bernostalgia bersama masa laluku. Carilah Pangeran hati yang bisa menjaga
dan memberikan kenostalgiaan didalam hidupmu. Bagiku masa lalu ya masa lalu.
Tatap masa kini bersama bidadari tak bersayapku. Bidadari yang memberikan
seribu bahasa kalbu yang menenangkan hati yang gundah gulana. Makasi ya Allah
telah memberikanku bidadari tak bersayap yang menyempurnakan aku.
#LA
Social Network :
Twitter : @Lukman_arifin3
Facebook : Lukman Arifin
Email : Lukmanarifin5@gmail.com
Instagram : @lukmanarifinla2
Pin BB : 171407A0
Social Network :
Twitter : @Lukman_arifin3
Facebook : Lukman Arifin
Email : Lukmanarifin5@gmail.com
Instagram : @lukmanarifinla2
Pin BB : 171407A0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar